Prospek kredit nan lesu memaksa bank memutar otak. Salah satu caranya, bank memangkas bunga deposito nasabah kakap. Tujuannya, mengurangi beban bunga agar margin tetap tebal.
Coba tengok langkah Bank Central Asia (BCA). Bulan depan, bank swasta terbesar ini bakal menurunkan suku bunga deposito sebesar 50 basis poin (bps). Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan, BCA bakal memangkas bunga dari posisi 9% menjadi 8,5% per 1 September mendatang.
Pemangkasan bunga ini berlaku bagi deposan dengan nominal simpanan di atas Rp 25 miliar. Sebelumnya, BCA telah menurunkan bunga deposito sebesar 25 bps di Agustus kemarin. Jahja bilang, pihaknya tidak khawatir kehilangan dana deposan kakap. Sebab, likuiditas BCA masih longgar. Saat ini, cadangan likuiditas BCA yang mengendap di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) masih mencukupi.
"Kebanyakan dana mahal kami rugi. Kami mengalah untuk mengurangi suku bunga deposito, jadi nasabah yang pindah bank dana-nya dapat dinikmati oleh bank lain," ujar Jahja, Jumat (29/8). Meski melepas deposan kakap, BCA meyakini dana pihak ketiga (DPK) masih mamapu tumbuh 10% hingga akhir tahun. "Yang penting bukan DPK tapi bottom line. Revisi DPK sudah memperhitungkan langkah ini," jelas Jahja.
Senada, CIMB Niaga mengaku telah menurunkan bunga simpanan kakap alias special rate ke level 8,5-9,5%. Wan Razly Abdullah, Chief Financial Officer CIMB Niaga, mengungkapkan, bunga deposito premium menurun seiring perbaikan rasio likuiditas atau loan to deposit ratio (LDR).
Saat ini, LDR CIMB Niaga berada di level 95%. Hingga akhir tahun, LDR ditargetkan membaik ke level 90%-92%. "Belum ada kepastian apakah bunga akan turun lagi, bergantung likuiditas di pasar," jelas Wan Razly. Salah satu faktor yang dicermati CIMB Niaga untuk memangkas bunga deposito lebih lanjut adalah pemulihan ekonomi.
Langkah berbeda dilakukan bank pelat merah. Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI mengaku enggan menurunkan bunga deposito. "Spesial rate itu negotiable. Karena deposan juga mengambil kredit di BRI, jadi bisa tingkatkan keutungan," kata Baiquni.
Darmadi Sutanto, Direktur Ritel dan Konsumer BNI mengatakan, BNI tidak menurunkan bunga. Tapi, BNI selektif memberi bunga tinggi. (Kontan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar